Satu jam berlalu, tiba jua di persimpangan Kampung Naga, kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Namun naas, Rudi harus merawat sepeda kesayangannya akibat kecepatan laju di atas bebatuan menyebabkan ‘as’ belakang harus dikencangin. Tegukan air terakhir dari botol mampu menghela dahaga keluar dari kerongkongan dan kembali mulai mengayuh melibas jalanan becek.
Gemerincing air bersiul diantara dedaunan pinggir jalan membuat sejumlah biker menambah kecepatan, terbayang dinginnya air dari mata air Pucok Krueng mampu meruntuhkan kelelahan yang mendera sepanjang perjalanan. Huiiihhhh…..pemandangan itu akhirnya ada didepan mata, Romi tanpa pikir panjang menyandarkan Cosmiz kesayangannya dan langsung menyeburkan diri ke kawah hijau. Bruurrrr…’dingin banget’ ujarnya cekikikan karena lupa melepas sarung tangan.
Hampir dua jam, canda-tawa Pedalers memecah keheningan bukit terjal berkawah air segar ini, tebing tinggi kokoh bak pembatas adalah idola para climbers untuk belajar dan melatih fisiknya itu tak bergeming. Melepas penat menyongsong bulan Ramadhan di esok hari dengan bersepeda memiliki sensasi tersendiri, selain melatih fisik dan ketahanan tubuh namun juga mendekatkan diri dengan Keagungan Sang Pencipta, Allah SWT. Minggu yang hangat menghantarkan Pedalers kembali ke rumah dan saling bertukar kata maaf, melempar senyum “Selamat menjalankan ibadah puasa, kawan!”
(Foto & Teks: Chaideer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar